Kehidupan Suku Amish: Menjalani Hidup Sederhana Tanpa Teknologi Modern
Sejarah dan Latar Belakang Suku Amish
Suku Amish, populasinya sekarang berjumlah sekitar 300.000 orang, asalnya dari Swiss dan Jerman pada abad ke-18. "Amish ini memisahkan diri dari gereja Mennonite karena perbedaan keyakinan," ujar Donald Kraybill, penulis buku ‘Riddle of Amish Culture’. Mereka berimigrasi ke Amerika Utara demi mengejar kebebasan beragama. Suku ini mempertahankan gaya hidup tradisional mereka hingga hari ini, disegani karena kemampuan mereka menjauhkan diri dari teknologi modern.
Menuju Kehidupan Sederhana: Praktik dan Gaya Hidup Suku Amish
Menggunakan teknologi modern adalah tabu bagi suku Amish. "Mereka percaya bahwa hidup sederhana tanpa teknologi adalah cara terbaik untuk menjaga nilai-nilai spiritual dan komunitas mereka," ujar Kraybill. Mereka menggunakan kuda dan kereta sebagai alat transportasi, serta mengandalkan lampu minyak dan perapian kayu untuk penerangan dan pemanasan. Mereka juga menjalani pertanian organik, membuat pakaian sendiri, dan menjauhkan diri dari media sosial dan internet.
Masyarakat Amish sangat mementingkan komunitas dan membatasi interaksi dengan dunia luar. Mereka menerapkan prinsip ‘Gelassenheit’ atau penyerahan diri, yang berarti hidup sederhana, rendah hati, dan berserah kepada Tuhan. "Ini bukanlah tentang pengekangan, tetapi tentang ‘pembebasan’ dari godaan dunia modern," kata Susan Trollinger, seorang ahli studi Amish.
Namun, bukan berarti suku Amish ini mengisolasi diri sepenuhnya. Mereka berinteraksi dengan non-Amish dalam urusan bisnis dan menerima kunjungan wisatawan. Mereka juga membolehkan anak-anak mereka, dalam tradisi yang dikenal sebagai ‘Rumspringa’, untuk mencoba hidup di luar komunitas sebelum memutuskan untuk tetap menjadi Amish.
Pendidikan juga menjadi prioritas suku Amish. Meski hanya sampai tingkat dasar, pengajaran itu mencakup keterampilan praktis, etika kerja keras, dan nilai-nilai religius. "Pendidikan mereka menekankan pada aplikasi praktis dan komunitas," tambah Trollinger.
Sebagai kesimpulan, suku Amish menjalani hidup yang unik dan menarik. Mereka menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional dan spiritual, sambil mempertahankan jarak yang sehat dari godaan teknologi modern. Kita bisa belajar banyak dari suku Amish – bagaimana menjalani hidup yang sederhana, fokus pada komunitas, dan menjaga nilai-nilai luhur.